Terlihat Na Na bersimbah darah, menahan sakit. Yoon Sung bersimpuh di dekat Na Na, syok melihat keadaan Na Na.
“Kim Na Na, kenapa? Kenapa?”
“Bukankah kau menyelamatkan aku dua kali? Kau juga merasakan kesakitan seperti ini?”ucap Na Na lirih.
“Jangan berkata apa-apa lagi”
“Apa..kau membenciku?”, air mata Na Na mengalir, “Aku berharap kau mengatakan tidak” Yoon Sung terdiam menahan pedih melihat orang yang dicintainya sekarat.
“Aku selalu ingin mengucapkan terimakasih”
“Kenapa kau menahan peluru untukku?!”teriak Yoon Sung.
“Aku bersyukur bahwa aku yang tertembak..”,kata-kata Na Na terputus saat Na Na kehilangan kesadaran, matanya tertutup, tak bergerak.
“Kim Na Na! Kim Na Na!”panggil Yoon Sung panik. Shik Joong datang dan melihat Yoon Sung yang memeluk Na Na yang bersimbah darah dan tak bergerak, sontak dia pun ikut panik. Shik Joong pun menelepon Soo Hee, dan mereka membawa Na Na segera ke kliniknya. Kim Jong Shik menggebrak meja saat mengetahui Shik Joong dan Na Na berhasil kabur. Dia terkejut saat mendapatkan informasi bahwa City Hunter telah menyelinap ke kediamannya, namun mereka tidak berhasil mengalahkan City Hunter. Soo Hee langsung membukakan pintu saat Yoon Sung tiba sambil membopong Na Na. Soo Hee pun tak lupa untuk menutup kliniknya. Soo Hee segera menyiapkan peralatan yang seadanya untuk membantu Na Na.
Na Na yang tersadar dari pingsannya tersadar kini dia berada di klinik Soo Hee. Yoon Sung berada di sampingnya dengan kecemasan yang luar biasa. “Luka tembakan lagi?”tanya Soo Hee saat melihat luka Na Na sebenarnya, “Dia terlalu benyak kehilangan darah! Tekanan darah dan tedak jantungnya terlalu lemah, kita harus mengirimnya ke rumah sakit segera!”ucap Soo Hee yang sama-sama panik.
Na Na langsung menolaknya, sedangkan Yoon Sung diliputi kebingungan.
“Ini hanya klinik hewan bukan tempat untuk menyelamatkan manusia!”
“Kau tahu pasti apa yang akan terjadi jika aku dikirim ke rumah sakit”ucap Na Na lirih sambil menahan sakit.
Soo Hee mencoba menjelaskan akan sulit menyelamatkan Na Na karena tidak ada persediaan darah di kliniknya!
“Berikan padanya darahku!”ucap Yoon Sung tanpa berfikir panjang. Yoon Sung golongan darah O sehingga merasa mampu mendonorkan darahnya.
“Apa?! Kau juga dalam bahaya!”teriak Soo Hee mengingat Yoon Sung juga baru terluka.
Yoon Sung tetap bersikukuh dia harus menyelamatkan nyawa Na Na.
Soo Hee menghela nafas panjang dan akhirnya luluh. Yoon Sung memberikan darahnya pada Na Na, keduanya terbaring bersampingan. Saling memandang. Soo Hee mendatangi mereka dan mengatakan dia akan mengeluarkan peluru dari tubuh Na Na dan memberinya obat bius.
“Lee Yoon Sung-ssi”ucap Na Na lirih sebelum tertidur.
“Jangan berkata apa-apa lagi, itu hanya akan membuatmu lelah”
“Aku hanya ingin mengatakan jangan terlalu mencemaskan diriku, aku cukup kuat”ucap Na Na lemah.
Kesadaran Na Na berangsur-angsur hilang, Yoon Sung memegang tangan Na Na. Yoon Sung terus menjaga Na Na yang tertidur. Shik Joong pun tertidur tidak jauh dari Yoon Sung. Yoon Sung terus memegang Na Na yang terlihat pucat. Shik Joong terbangun. Dia menyuruh Yoon Sung untuk beristirahat karena Yoon Sung juga kehilangan darah untuk Na Na.
“Dia orang yang bagaimana?”ujar Yoon Sung. “Siapa? Na Na?”ucap Shik Joong bertanya balik sambil menahan kantuk.
“Bagimana bisa tidak punya rasa takut, seperti gadis biasa di luar namun dia tidak mudah menyerah dan tidak peduli pada tubuhnya sendiri?”
“Dia punya karakter yang kuat, maka dari itu dia sanggup hidup sendiri”jelas Shik Joong sambil terpejam.
“Walau tanpa diriku, apa dia bisa hidup dengan baik?”tanya Yoon Sung.
“Hidup harus berjalan terus”
“Aku takut aku tidak bisa melakukannya lagi (jauh dari Na Na)”ucap Yoon Sung pelan. Keesokan harinya, Yoon Sung membawa Na Na ke rumahnya, membawa dengan cara membopongnya. Na Na heran kenapa tidak di bawa ke rumah Na Na? Yoon Sung beralasan Kim Jong Shik pasti tahu rumah Na Na. Yoon Sung jelas mengkhawatirkannya.
Yoon Sung menyuruh Na Na untuk tidak bekerja untuk sementara waktu. Shik Joong berinisiatif untuk menghubungi pihak pengawal Blue House, berpura-pura sebagai paman Na Na dan mengatakan bahwa Na Na sakit. Shik Joong menawarkan Na Na makanan yang disukai Na Na.
“Berikan semuanya, dia menyukai semuanya”sindir Yoon Sung.
“Ya! Kau harus merawat orang sakit lebih baik!”hardik Shik Joong.
“Apa kau tidak tahu, berginilah caraku untuk merawatnya”, Yoon Sung meninggalkan mereka berdua untuk berganti pakaian. Sontak Shik Joong merasa tidak enak bersama Na Na sendirian. Na Na memandang Shik Joong.
“Waktu itu, kenapa kau melakukannya? (merubah kesaksian 10 tahun yang lalu)”tanya Na Na lirih.
Shik Joong dengan tidak enak hati menjelaskan, “Dulu aku di cekal karena judi, dan saat Kim Jong Shik tahu itu dia menggunakan alasan tersebut”. Shik Joong benar-benar takut dipenjara.
“Lantas kenapa kau berbohong?”
Shik Joong benar-benar menyesal, dan berjanji akan menebuskan dengan menangkap Kim Jong Shik.
“Bagaimana kau bisa mengenal Lee Yoon Sung?”, akhirnya Na Na mampu bertanya setelah sempat tertunda.
“Saat di Thailand, dia menyelamatkan nyawaku. Saat dia datang ke Korea Selatan aku memintanya untuk mencarimu”jelas Shik Joong.”Karena aku mencemaskanmu”.
Shik Joong pergi karena ingin membuatkan makanan untuk Na Na. lalu Na Na memikirkan perkataan Shik Joong barusan. Shik Joong menghampiri Yoon Sung sedang melihat rekaman alat pelacaknya dia antara uang Kim Jong Shik.
“Sepertinya uangnya belum dipindahkan”ujar Yoon Sung. Shik Joong masih tidak percaya jika uang 200 milyar won terismpan di kediaman Kim Jong Shik.
Namun berganti rasa kesal saat mengingat Kim Jong Shik mengkorupsi dana sekolah.
“Ya, dia menggunakan dana sekolah untuk kepentingan pribadi”
Shik Joong menganga karena benar-benar tidak habis pikir. Shik Joong pun beralih ingin membaca majalah dan sedikit bersantai, namun saat akan menyalakan lampu, tombol lampu tidak berfungsi karena lampu tidak menyala. Shik Joong bangkit dari tempat duduk, dan mendongak melihat lampu yang di atasnya. Shik Joong melihat benda kecil yang asing diantara lampu. Shik Joong kaget bukan main saat menyadari benda apa itu, sebuah alat penyadap!
Shik Joong berusaha memberitahu Yoon Sung dengan diam-diam, dan menunjuk-nunjuk ke arah lampu. Yoon Sung yang keheranan dan bertanya ada apa langsung di suruh diam oleh Shik Joong. Yoon Sung langsung mengarahkan padangan ke arah yang ditunjuk Shik Joong dan tebelalak kaget saat menyadari selama ini mereka disadap, siapa lagi kalo bukan ulah ayahnya, Jin Pyo. Yoon Sung langsung pergi menemui Jin Pyo.
Sementara itu, di tempat Jin Pyo. Dia dan anak buahnya tahu kalau Kim Na Na telah menghalangi Yoon Sung dari tembakan. Jin Pyo tahu hubungan mereka lebih dari sekedar hubungan yang biasa saja. Yoon Sung tiba di kediaman Jin Pyo, langkahnya tertahan saat mendengar suara Jin Pyo berbicara dengan anak buahnya.
“Aku mengatakan berulang kali jangan jatuh cinta kepada siapapun!”ucap Jin Pyo kepada anak buahnya dan berinisiatif untuk menyingkirkan Na Na dengan tangannya sendiri. Yoon Sung ingin menghambur masuk, dan ditahannya lagi saat Jin Pyo menyebut nama ibunya.
Anak buah Jin Pyo mengatakan sudah mencari ke banyak tempat namun tidak menemukan jejak ibu Yoon Sung.
“Walaupun kau harus mencari diseluruh negeri, aku harus menemukannya sebelum Yoon Sung tahu ibunya menghilang”perintah kepada anak buahnya.
“Tapi memberitahu dia bahwa Yoon Sung sudah meninggal apa tidak keterlaluan? Mengetahui penyakitnya sudah goncangan hebat buat dia, dan terpisah dari keluarganya karena 5 orang itu apa tidak menyedihkan?”
Jin Pyo langsung menghardiknya untuk tidak mengatakan kalimat yang lemah seperti itu. Tanpa ia sadari Yoon Sung mendengar semuanya. “Saat aku mengambil dari ibunya, aku telah melewati batas yang tidak bisa untuk kembali lagi”ucap Jin Pyo. Sedangkan Yoon Sung seakan-akan mendapat hantaman yang berat.
“Bagaimana bisa anda bisa mengatakan kebohongan seperti itu”sergah anak buah Jin Pyo.
Yoon Sung perlahan maju mendatangi Jin Pyo.
“Kenapa?”tanya Yoon Sung lirih, matanya berkaca-kaca, “Kenapa kau lakukan itu?”
“Karena ini takdir kita!”ujar Jin Pyo dingin, “Karena hanya aku yang kembali selamat dari Nampo, dan kau keturunan Mu Yeol”
Yoon Sung memandang tajam Jin Pyo yang melanjutkan jika dulu dia tidak mengambil Yoon Sung, mungkin Kim Yoon Sung sudah menjalani kehidupan sebagaimana orang normal lainnya. Namun setiap Jin Pyo melihat Yoon Sung dia teringat akan Mu Yeol yang tewas secara tragis, dan mengingatkan dia akan dendamnnya.
Kemarahan Yoon Sung tak tertahankan, dia melempar barang Jin Pyo yang berada di meja Jin Pyo.
“Kau berani mengambil seorang anak dari tangan ibunya, dan bilang ini demi balas dendam?! Kau telah menghancurkan hidupku!”teriak Yoon Sung. “Aku tidak ingin hidup seperti ini!! Walaupun mati aku tidak akan memaafkan dirimu!”
“Masih ada hal yang harus kita lakukan”balas Jin Pyo tanpa peduli perasaan Yoon Sung.
“Aku akan balas dendam dengan caraku sendiri!”
Kini genderang perang pun berkobar diantara mereka. Yoon Sung pun mengancam Jin Pyo untuk tidak menyentuh Jong Shik, Na Na dan ibunya kalau tidak Jin Pyo akan berhadapan langsung dengan dirinya. Yoon Sung kembali ke rumahnya, namun tidak jadi masuk dan terduduk lemas didepan pintu memikirkan kembali saat-saat bertemu dengan ibunya untuk pertama kalinya. Saat dia mengetahui ibunya yang terkena penyakit leukemia. Yoon Sung sedih luar biasa. Na Na bersiap utnuk kembali ke rumahnya, dab berpapasan dengan Yoon Sung. Na Na mengutarakan niatnya untuk pergi.
“Aku harap kau tidak berhenti bekerja dari Blue House karena diriku, aku tahu kau suka bekerja di sana. Kali ini aku benar-benar akan menghilang dari hidupnya”ucap Na Na parau dan berjanji tidak akan mengenal Yoon Sung lagi. Kini Na Na sudah melunasi hutangnya karena pernah ditolong Yoon Sung. Yoon Sung langsung menahan tangan Na Na saat hendak akan pergi. Yoon Sung yang sedang bersedih tidak sanggup untuk kehilangan Na Na lagi.
“Aku mohon jangan pergi”
Na Na tetap berjalan pergi, Yoon Sung berbalik dan memeluk Na Na dari belakang. Na Na benar-benar tidak menyangkanya, dia berkaca-kaca menahan tangis. Setelah kejadian tadi, Jin Pyo benar-benar frustasi kini Yoon Sung mengetahui kebenarannya. Namun tetap diteguhkannya akan dendam Jin Pyo. Dan dia pun mengingat kembali saat sahabatnya tewas di dinginnya lautan sambil mengenggam kalung prajurit.
“Siapapun yang mengalangi balas dendamku, aku akan membunuh mereka semua! Walaupun itu Yoon Sung”. Kim Jong Shik masuk ke dalam ruangannya yang berisikan uang 200 milyar won.
"Jika City Hunter masuk ke ruangan ini, harusnya dia juga melihat uang ini juga. sangat mengkhawatirkan",Kim Jong Shik memanggil anak buahnya.
Anak buah Kim Yong Shik masuk.
"Apakah kau mengingat orang yang masuk kemari waktu itu?"tanya Kim Jong Shik
"Aku mengingatnya dengan sangat jelas"ujar Mark anak buah Kim Jong Shik
"Kim Na Na dan Bi Man Deok, coba cari mereka lagi"ujar Kim Jong Shik
"Sekarang, kita tidak tahu benar keberadaan Bi Man Deok"ujar Mark
"Kim Na Na, dia adalah pengawal di Blue House"lanjut Mark
"Apa? Pengawal Blue House?",Kim Jong Shik terkejut. Kim Na Na yang sedang berada di rumah Yoon Sung, mencoba melihat luka tembaknya yang masih basah dan tertutupi perban.
"Kita harus mengganti perbannya jika kau tidak ingin itu meningalkan bekas"ujar Yoon Sung menghampiri Na Na dan membantunya mengganti perban.
"Bagaimana kau tahu caranya?"tanya Na Na
"Aku belajar. karena aku harus bertahan hidup"ujar Yoon Sung
"Lalu bagaimana kau hidup? Setelah kau kemari selain Bi Man Deok apa kau memiliki teman lain?"tanya Na Na
"Tentu saja aku punya. Seorang anak yang terlihat sepertimu"ujar Yoon Sung
"Benarkah?"tanya Na Na
"Dia sangat kuat, makannya sangat banyak dan yang paling penting dia sangat senang ketika aku menyentuhnya"canda Yoon Sung
"Uh, sulit dipercaya. Aku memang makan sangat banyak dan kuat tapi aku tidak suka skinship"ujar Na Na
"Tentu saja kecuali dalam keadaan ini"ujar Na Na. Yoon Sung tertawa mendengarnya. Na Na lalu bertanya tentang ibu Yoon Sung. Yoon Sung menjawab kalau sampai detik ini dia belum berhasil menemukan ibunya.
"Jika suatu hari kau melakukan tindakan ini lagi, kau akan mati ditanganku sendiri"ujar Yoon Sung
"Apa itu yang harus kau katakan pada orang yang sudah menyelamatkan hidupmu?"tanya Na Na kesal.
Yoon Sung berkata pada Na Na untuk tetap tinggal di rumahnya, karena kemungkinan Kim Jong Shik mencari Na Na dan Bi Man Deok.
Na Na mengatakan kalau dia mendengar dari Bi Man Deok kalau Kim Jong Shik menyembunyikan uang sebanyak dua ratus milyar won di dalam rumahnya. Na Na meminta pada Yoon Sung agar dia bisa ikut membantu Yoon Sung untuk balas dendam pada Kim Jong Shik. Na Na menghampiri Yoon Sung yang sedang berada di ruang kerjanya.
"Aigoo, sangat susah mencoba mandi dengan satu tangan"ujar Yoon Sung
"Apa yang sedang kau lakukan?"tanya Na Na
"Apa ini laporan keuangan milik Yayasan Myeong Mun?"tanya Na Na lagi.
Na Na mengajukan diri untuk membantu Yoon Sung. Na Na berkata kalau dia akan berusaha membantu Yoon Sung untuk mencari ibunya. Karena Na Na terus mendesak, Yoon Sung akhirnya mengijinkan Na Na untuk membantunya. Shin Eun Ah dan Go Ki Joon sedang minum kopi bersama. Eun Ah menanyakan pada Ki Joon penyebab dari keluarnya Yoon Sung. Shin Eun Ah berkata pada Ki Joon kalau bisa saja ada hubungan antara Yoon Sung dan Na Na, tapi Ki Joon menyangkalnya dan berkata kalu Lee Yoon Sung memiliki standar yang tinggi. Shin Eun Ah malah menduga kalau Yoon Sung sebenarnya menyukainya. Ki Joon yang mendengarnya cemburu. Tiba-tiba atasan Ki Joon datang dan mengajak Ki Joon untuk mengunjungi rumah Yoon Sung. Atasan Ki Joon, Ki Joon dan Eun Ah mengunjungi rumah Yoon Sung dan ternganga melihat rumah Yoon Sung. Mereka memencet bel dan Yoon Sung menjawabnya.
Yoon Sung terkejut melihat kehadiran mereka dan menyuruh Na Na untuk sembunyi dan Shik Joong untuk berakting biasa. Atasan Ki Joon, Ki Joon dan Eun Ah masih ternganga melihat rumah Yoon Sung.
"Ada apa kalian kemari?"tanya Yoon Sung
Atasan Ki Joon masih mencoba untuk membujuk Lee Yoon Sung untuk kembali bekerja di Blue House. Tapi Yoon Sung tetap tidak merubah keputusannya. Shik Joong menghampiri mereka dengan membawa buah-buahan yang sudah dipotong. Ketika dia melihat Shin Eun Ah, Shik Joong benar-benar menyukai Shin Eun Ah.
"Dr. Lee aku mohon kembalilah. Jika Na Na tidak kembali maka aku akan menjadi instruktur mu"ujar Shin Eun Ah.
"Hey, lalu aku akan berlatih dengan siapa?"tanya Ki Joon sebal. Shin Eun Ah memuji rumah Lee Yoon Sung dan meminta ijin untuk melihat-lihat rumahnya. Belum sempat Yoon Sung mencegah, Eun Ah sudah pergi terlebih dahulu. Akhirnya Yoon Sung mengejarnya. Shin Eun Ah masuk ke dalam ruangan tempat Na Na juga berada. Dia mengajak Eun Ah untuk keluar dan melihat kamar mandi Yoon Sung yang dikatakan Yoon Sung sebagai tempat terbaik di rumahnya. Yoon Sung meninggalkan Na Na sambil tersenyum dan berkedip genit pada Na Na. Na Na sebal melihat kelakuan Eun Ah yang genit menurutnya. Shik Joong memberikan bekal makanan pada teman-teman kerja Yoon Sung. Shik Joong memberikan bungkusan makanan yang paling besar kepada Shin Eun Ah. Ki Joon yang melihatnya menjadi cemburu. Shik Joong berkata kalau dia akan berusaha membujuk Yoon Sung agar mau kembali ke pekerjaannya di Blue House. Di rumahnya Jin Pyo menerima laporan dari anak buahnya tentang dana yang disembunyikan oleh Kim Jong Shik.
"Uang 200 milyar won yang disembunyikan oleh Kim Jong Shik, kau katakan bahwa Yoon Sung telah menaruh pelacaknya?"ujar Jin Pyo
"Kita akan mendapatkannya ketika mereka akan memindahkannya"ujar Jin Pyo lagi.
"Mengapa kita harus mendapatkan uang tersebut? Bukankah kita melakukan ini bukan untuk uang?"tanya anak buah Jin Pyo.
Jin Pyo merencanakan untuk mengirim uang yang telah dicuri oleh Kim Jong Shik yang tidak lain adalah ayah dari jaksa Kim Young Jooo kepada jaksa Young Jooo sendiri. Jin Pyo menambahkan jika Young Jooo pasti akan menutupi semua tindakan yang ayahnya lakukan. Di rumah Yoon Sung, Na Na, dan Shik Joong berkumpul dan menyusun strategi.
"Ayahku pasti sudah tahu tentang keberadaan uang 200 milyar won ini. Dia tidak akan berdiam diri dan ini akan menjadi suatu masalah"ujar Yoon Sung
"Yoon Sung, apa kau dan ketua akan terus seperti ini?"tanya Shik Joong.
"Seperti apa ayah Lee Yoon Sung itu? Mengapa tidak tinggal bersama dengan bibi? Apakah dia tahu kalau kau adalah City Hunter?"selidik Na Na. Yoon Sung dan Shik Joong hanya terdiam mendengar pertanyaan Na Na. Na Na yang tidak mendapatkan jawaban menjadi curiga. "Ya dia tahu. Tapi akhir-akhir ini terjadi sedikit perselisihan pendapat dan ini sedikit melelahkan"jawab Shik Joong.
"Apakah orang yang membunuh Lee Kyung Wan di rumah sakit adalah ayahmu?"tanya Na Na
Yoon Sung hanya terdiam. Na Na dapat menyimpulkan sendiri dari diamnya Yoon Sung. Na Na terkejut.
"Yoon Sung, jadi uang tersebut tidak akan ditransfer bukan?"ujar Shik Joong mengalihkan perhatian.
"Seharusnya akan ada beberapa tindakan yang dilakukan besok. Sebelum itu terjadi kita harus mengamati gerak-gerik dari Kim Jong Shik"ujar Yoon Sung
"Memasang penyadap ini tidak akan mudah"ujar Shik Joong Di kampus, hampir seluruh mahasiswa melakukan unjuk rasa agar biaya pendidikan tidak menjadi terlalu mahal. Kim Jong Shik datang menghampiri para unjuk rasa dan berakting menyatakan kalau dia akan melakukan hal yang terbaik yang dia bisa.
"Tolong hentikan demonstrasi ini"ujar Kim Jong Shik
"Tidak, kami menghargai usahamu ketua tapi pemerintah tidak menanggapi. Ini sangat menyedihkan. Pertama kita harus mendapatkan pemerintah untuk membuat janji lebih dahulu"ujar ketua demonstran
"Jika itu yang kalian inginkan, aku tidak bisa menghentikannya. Lakukanlah dan jaga kesehatan kalian"ujar Kim Jong Shik sambil meninggalkan tempat demonstrasi.
Setelah meninggalkan tempat demonstrasi, Kim Jong Shik berbicara pada anak buahnya.
"Bersekolah di universitas terbaik di Korea dan belum-belum mereka sudah mengeluhkan biaya kuliah yang mahal? Walaupun Mereka semua tidak mau lagi sekolah di sini masih banyak orang yang mengantri untuk mendaftar ke universitas ini. Dalam kasus ini, masyarakat kita dikendalikan oleh yang kaya dan berkuasa"ujar Kim Jong Shik senang. "Jangan katakan kalau ketua kita ini sakit jiwa"ujar salah satu petugas.
"Bagaimana bisa dia menelpon kita setiap hari? Hari ini dia berkata kalau telponnya disadap. Besok dia akan berkata kalau ada kamera tersembunyi yang mengawasinya"lanjut petugas tersebut membicaraka Kim Jong Shik dengan jengkel.
"Pasti ada seseorang yang sedang mencoba mengawasinya"ujar petugas satunya.
"Benar akhirnya kita tetap akan mendapatkan uang lebih"ujar petugas tersebut.
Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka didengar oleh Yoon Sung.
"Dia benar-benar mempersiapkan segalanya"gumam Yoon Sung Kim Jong Shik yang berada di kantornya menemukan kabel telepon yang copot.
"Siapa yang mencopot kabel telepon ini?"ujar Kim Jong Shik
"Aku sudah mengatakan padamu sebelumnya bahwa seorang pelayan ceroboh makanya dia melakukan itu"ujar sekretaris Kim anak buah Kim Jong Shik
"Bodoh, pecat dia segera"bentak Kim Jong Shik marah.
Kim Jong Shik segera menyuruh petugas yang disuruhnya untuk memeriksa ruangannya untuk lebih hati-hati dan tidak ceroboh. Kim Jong Shik merasakan sakit pada giginya dan menyuruh sekretarisnya untuk membuat janji dengan dokter gigi. "Aku dari U-City Dental Equipment company, aku membawa dua buah gigi palsu dan alatnya"ujar Yoon Sung menyamar menjadi kurir pengantar gigi palsu yang akan digunakan oleh Kim Jong Shik. Ketika Yoon Sung akan pergi dia berpapasan dengan Kim Jong Shik, dengan sopan Yoon Sung menyuruh Kim Jong Shik untuk berjalan lebih dahulu. Yoon Sung melihat kepergian Kim Jong Shik sambil tersenyum licik. Di dalam ruang dokter gigi Kim Jong Shik diberikan gigi palsu yang tadi diantar oleh Yoon Sung yang sudah diberikan penyadap pada gigi palsu tersebut. Kim Jong Shik memuji dokter gigi tersebut atas kerjanya yang bagus. Sekretaris Kim Jong shik memberitahu bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dan ingin menyumbangkan uangnya untuk membantu dan pendidikan dan orang tersebut ingin bertemu Kim Jong Shik secara pribadi. Kim Jong Shik sedikit terkejut. Di sebuah tempat, Lee Kyung Hee meminta ijin kepada salah satu biksuni (ini tempat vihara mungkin..soalnya ada biksu nya..) untuk keluar sebentar karena ada urusan yang harus diselesaikan di Seoul. Biksuni berkata agar Lee Kyung Hee segera pulang karena kesehatannya saat ini sedang tidak baik. Di kantor jaksa Young Jooo menyuruh Jang Pil Jae untuk mencari Lee kyung Hee yang menghilang. Jang Pil Jae mengatakan kalau mencari Lee Kyun Hee akan sangat sulit kerana Lee Kyung Hee tidak memiliki saudara atau siapapun yang daat di hubungi.
Jaksa Young Jooo berkata kalau Lee Kyung Hee pernah mengatakan kalau suaminya pernah menjadi pengawal presiden. Jaksa Young Jooo akhirnya mencari data-data dari Park Mu Yeol, tapi tidak satu dokumenpun ditemukan oleh jaksa Young Jooo. Di perjalanan Yoon Sung mendapatkan pesan dari Kim Na Na agar Yoon Sung mampir ke klinik milik Soo Hee untuk mengambil pakaiannya yang tertinggal. Ketika sampai di klinik milik Soo Hee Yoon Sung mendapati orang kepercayaan Kim Jong Shik yang sedang mencari Kim Na Na. Yoon Sung akhirnya pergi dari klinik Soo Hee dan membelikan Na Na pakain baru.
"Pakaian seperti apa yang kau cari?"tanya salah satu pelayan.
"Yang penting nyaman dipakai"ujar Yoon Sung
Yoon Sung akhirnya mengambil beberapa pakaian wanita dan membuat pelayan tersebut kebingungan karena dia beranggapan kalau Yoon Sung mencari pakaian pria tapi malah mengambil pakaian wanita. Di rumah Yoon Sung, Na Na kaget melihat banyaknya baju yang dibelikan Yoon Sung untuknya.
"Bagaimana aku bisa menggunakan pakaian seperti ini di rumah"tanya Na Na
"Aku tidak tahu, tinggal pakai saja"ucap Yoon Sung santai,
Na Na bertanya pada Yoon Sung kenapa ia tidak mengambil bajunya yang ada di klinik milik Soo Hee. Yoon Sung menjawab kalau orang-orang Kim Jong Shik mulai mencarinya di klinik Soo Hee.
"Pakailah itu. Hey, aku spesial memilihkan baju itu untukkmu agar dapat menutupi luka tembakmu"ujar Yoon Sung
"Yoon Sung kalau kau seperti ini kau mirip sekali dengan my long legs ajushiku. Oh ya, kau tahu kalau sebenarnya dia adalah jaksa Kim Young Joo, aku baru mengetahuinya. Uh, aku sangat terkejut mengetahuinya. Jika kita memberitahunya tentang ini apakah dia kan membantu kita?"tanya Na Na
"Aish, bagaimana kita bisa memberitahunya kalau sekarang saja dia sedang melacakku. Kau bukan Kim Na Na tapi beruang Na Na"ucap Yoon Sung kesal.
"Bagaimana kau bisa membantu kalau kau saja tidak bisa memberikan pendapat yang bagus?"ujar Yoon Sung
"Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan"ujar Na Na Shik Joong datang menghampiri mereka berdua sambil membawa sesuatu.
"Yoon Sung, apakah kau menggunakan ini? Ini bukan sabun tapi sampo? Na Na apakah kau ingin menggunakan ini?"tanya Shik Joong
"Aku sebenarnya ingin menggunakannya karena bahuku cedera aku tidak bisa mencuci rambutku?"ujar Na Na
"Lalu aku akan membantumu untuk mencuci rambutmu, ayo"ajak Shik Joong
"Paman kenapa kau membantunya untuk mencuci rambut?"bentak Yoon Sung tiba-tiba.
"Lalu kau yang akan membantunya mencuci rambutnya?"ujar Shik Joong kaget.
"Iya, aku akan melakukannya. Berikan padaku"ujar Yoon Sung
"Lalu kenapa kau berteriak padaku, membuatku takut saja”ujar Shik Joong.
Na Na yang melihat kelakuan keduanya hanya tersenyum. Yoon Sung membantu Na Na untuk mencuci rambutnya.
"Ini benar-benar. Setelah lama hidup aku belum pernah sama sekali melakukan ini"ujar Yoon Sung tersenyum.
"Cuci bagian ini juga"ujar Na Na menunjukkan bagian rambutnya yang belum terkena sabun.
Kim Na Na menggoda Yoon Sung dengan memberikan busa sampo ke Yoon Sung, Yoon Sung yang tidak terima membalas Na Na. Mereka main sabun dengan senang. (Hahaha!!) Yoon Sung sedang berada di ruang kerjanya, lalu Kim Na Na menghampirinya.
"Aku dengar kau memasang alat pendengar rahasia ke Kim Jong Shik?"tanya Na Na
"Ya, aku memasangnya di dalam tubuhnya"ujar Kim Jong Shik.
"Aku juga ingin mendengarkan"ujar Na Na mendekat. Di kantor Kim Jong Shik, orang yang ingin memberikan bantuan dana pendidikan adalah Lee Kyung Hee. Lee Kyung Hee menyerahkan tabungannya tapi dengan syarat dia tidak ingin namanya disebut. Kim Jong Shik kaget mengetahui bahwa dana yang diberikan Lee Kyung Hee sebanyak satu milyar won.
Yoon Sung yang mendengarkan itu di rumah sangat kaget mengetahui bahwa orang yang menemui Kim Jong Shik adalah ibunya, Yoon Sung segera pergi menyusulnya dan Kim Na Na heran apa yang terjadi dengan Yoon Sung yang tiba-tiba pergi begitu saja. Setelah kepergian ibu Yoon Sung, Kim Jong Shik tersenyum dan memasukan buku tabungan Lee Kyung Hee ke dalam kantong jasnya. Dia segera mengambil uang dari brankasnya. Sekretaris Kim Jong Shik menghampiri Kim Jong Shik.
"Dia sudah pergi. Dana pendidikan yang disumbangkan oleh seorang yang tidak ingin disebut namanya (Anonim) tidak perlu dilaporakan oleh departemen keuangankan?"ujar sekertaris Kim Jong Shik, Kim Jong Shik melemparinya beberapa gepok uang. Yoon Sung mencari Lee Kyung Hee tapi mereka tidak bertemu walaupun berpapasan mereka saling tidak mengetahui. Lee Yoon Sung pulang ke rumah dengan sedih. Na Na dan Shik Joong yang menunggunya bertanya apakah Yoon Sung berhasil menemukan ibunya. Yoon Sung menjawab kalau dia tidak menemukan ibunya. Shik Joong menanangkan Yoon Sung. Yoon Sung meninggalkan Na Na dan Shik Joon sendiri.
"Kita akan menangkap Kim Jong Shik dan mendapatkan 200 miliyar won tersebut. Aku tinggal dulu"ujar Yoon Sung
"Aku dapat melihat kehilangannya"ujar Kim Na Na
"Walaupun dia tidak pernah mengatakannya, dia sangat menyayangi ibunya. Ketika wanita yang membesarkannya meninggal, Muong Surin, dia hampir menjadi gila"ujar Shik Joong.
"Dapatkah kau memberitahuku apa yang terjadi?"tanya Na Na
"Maaf aku tidak bisa memberitahumu. Biar dia saja yang memberitahumu"ujar Shik Joong Kim Jong Shik bersama istrinya berbelanja dengan menggunakan uang cash. Yoon Sung yang mengawasinya pura-pura berbelanja juga dan meminta ijin kepada pelayan untuk mengambil beberapa gambar. Yoon Sung mengambil gambar tepat pada Kim Jong Shik.
Kim Jong Shik mengatakan pada anak buahnya untuk menyiapkan kontainer untuknya.
Yoon Sung yang mendengar perkataan Kim Jong Shik segera berfikir untuk apa kontainer tersebut digunakan. Di kantor, jaksa Young Jooo sedang meneliti tentang dana pendidikan yang hilang sebanyak 200 milyar won. Dia heran kemana uang tersebut. Dia lalu menduga bahwa ayahnya yang telah mengambilnya. Young Jooo segera pergi.
Kim Jong Shik mengemasi uangnya ke dalam kardus, jaksa Young Jooo masuk ke ruangan ayahnya dan terkejut melihat apa yan sedang dilakukan oleh ayahnya.
"Ayah, ada apa ini?"tanya Young Joo sambil melihat kardus-kardus yang berisikan uang.
"Bukankah kau berkata padaku kalau kau tidak terkait dengan kasus korupsi?"ujar Young Joo
"Apakah ini uang pendidikan sebanyak 200 milyar won?"tanya Young Joo lagi.
Kim Jong Shik tidak berkata apapun. Young Joo meminta ayahnya untuk mengembalika uang tersebut. Tapi Kim Jong Shik tidak mau. Young Joo berkata kalau dia tidak akan membantu ayahnya lagi. Di ruang kerja Yoon Sung sedang mendengarkan pembicaraan antata Young Joo dan Kim Jong Shik, Na Na datang mengahampiri dan memberikan kopi untuk Yoon Sung. Na Na mencoba mengambil headset milik Yoon Sung untuk mendengarkan percakapan Kim Jong Shik. Tapi Yoon Sung menolak dan menyuruh Na Na untuk pergi istirahat.
Mendengar percakapan Kim Jong Shik dan Young Joo.
"Ini adalah awal kesengsaranmu dan aku akan melihatnya"ujar Yoon Sung. "Besok adalah harinya" Yoon Sung, Na Na dan Shik Joong sedang mengamati kontainer yang mengangkut uang 200 milyar.
"Di dalam kontainer itu berisi uang"ujar Yoon Sung
"Apa yang kita lakukan setelah mendaptkan uang tersebut?"tanya Na Na
"Kita akan mengembalikan uang tersebut pada orang tua dan murid-murid"ujar Yoon Sung
"Jika kita dapat membawa uangnya, ayahku akan datang kepadaku untuk mengambilnya. Tidak peduli apapun kita harus melindunginya"ujar Yoon Sung Mereka mengikutinya dan memasukkan gas yang dapat membuat orang tidak sadarkan diri ke masing-masing mobil yang mengikutinya. Ketika bagian Shik Joong, dia tidak berhasil melakukannya. Dia dikejar oleh anak buah Kim Jong Shik, Na Na dengan sigap menghajar orang yang mengajar Shik Joong. Shik Joong yang melihat Na Na benar-benar terkesan. Yoon Sung yang melihatnya hanya tersenyum.
Yoon Sung, Na Na dan Shik Joong membuka kontainer tersebut dan melihat isinya uang. Mereka semua terutama Na Na dan Shik Joong terbelalak tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Yoon Sung membawa kontainer tersebut. Benar saja dugaan Yoon Sung. Jin Pyo dan anak buahnya mengikuti Yoon Sung dan berusaha menghentikan laju kendaraan Yoon Sung. Yoon Sung segera menghubungi Shik Joong yang mengendarai mobil bersama Na Na untuk menghalau Jin Pyo dan anak buahnya. Shik Joong berhasil menghalau mobil Jin Pyo dan membuatnya kehilangan Yoon Sung. Ji Pyo berusaha untuk terus mengejar Yoon Sung dan mereka berhenti dan menghalau kontainer yang dikendarai Yoon Sung. Yoon Sung turun.
"Aku harus mengambil uang tersebut"ujar Jin Pyo
"Apa yang akan kau lakukan dengan uang ini?"tanya Yoon Sung
"Aku akan menggunakan uang ini untuk menghabisi jaksa Young Joo"ucap Jin Pyo
"Aku berencana mengembalikan uang ini kepaa pemilik seharusnya,lalu melanjutkan balas dendam ke Kim Jong Shik"ujar Yoon Sung
"Apa kau akan melawanku hingga akhir?"ujar Jin Pyo mulai marah
"Aku memperingatkanmu"ujar Yoon Sung Jin Pyo lalu mengambil alih kontainer yang telah dikendarai Yoon Sung dan pergi. Mereka berhenti di sebuah terowongan dan terkejut kalau ternyata mereka telah ditipu oleh Yoon Sung dan kawanannya.
"Dia berani membohongiku"gumam Jin Pyo marah Di ruang kerja Kim Jong Shik, dia mendapat kabar dari anak buahnya bahwa kontainer yang mengangkut bukunya hilang di curi. Kim Jong Shik kaget marah mendengarnya.
"Kau pikir semua itu buku?"bentak Kim Jong Shik marah.
(Berarti anak buah Kim Jong Shik gak tahu dong kalau itu semua isinya uang.!??) Di kontainer sebenarnya, Shik Joong mengganti plat dari kontainer tersebut. Lalu masuk ke dalam kontainer tersebut. Shik Joong yang melihat banyak uang di dalam tidak percaya dan berusaha duduk di atasnya dan menghamburkan uang tersebut ke udara. Na Na dan Yoon Sung yang melihatnya tersenyum. Yoon Sung and the gank, membagi uang tersebut menjadi satu kardus kecil untuk diberikan kepada mereka yang seharusnya mendapatkannya. Banyak siswa yang mendapatkan uang tersebut, di dalamnya terdapat surat dari City Hunter,
--Untuk membantu meringankan biaya pendidikan. Ketua Kim Jong Shik telah menggelapkan uang ini dan sekarang aku mengembalikannya pada kalian-- City Hunter
Ketika semua siswa mulai bicara tentang uang yang diberikan oleh City Hunter, seorang mahasiswa perempuan menelpon ibunya dan bertanya apakah sudah ada kiriman dari City Hunter untukknya. Gadis itu adalah mahasiswa yang ditemui oleh Yoon Sung ketika sedang mengantar Da Hye berkeliling universitas yang sedang memperlakukan ibu kantinnya dengan semena-mena. Shik Joong menyuruh Yoon Sung dan Na Na berbelanja. Shik Joong akan memasak banyak makanan untuk merayakan keberhasilan rencana mereka.
"Aku suka ayam goreng, ayam ayam ayo kita beli"ujar Na Na
"Kau benar-benar penyuka ayam sejati"ujar Yoon Sung tertawa. Yoon Sung dan Na Na berdua pergi ke supermarket membeli banyak makanan. Ketika sampai di sebuah keranjang wortel Na Na berhenti dan mengambilnya.
"Apa kau akan mengambil itu?"tanya Yoon Sung melihat Na Na mengambil wortel.
"Ya, rasanya enak jika dicampur dengan sayuran lain"ujar Na Na
"Jangan ambil itu. Aku tidak suka",sambil melempar wortel kembali ke keranjangnya.
"Selain daging kau juga harus banyak makan sayuran untuk memenuhi vitamin yang dibutuhkan tubuhmu seperti vitamin ABCDEFG"ujar Na Na
Tapi Yoon Sung tetap menolaknya. Akhirnya Na Na mengambil tomat. Ketika berada di keranjang tomat ada pelayan yang menyuuh Na Na merasakan tomat yang telah dipotong.
"Pasangan pengantin harus mencoba ini"ujar pelayan tersebut.
"Ah, kami bukan"ujar Na Na malu.
Ketika mereka akan pulang, tomat yang berada di keranjang Yoon Sung jatuh berceceran. Na Na mengambilnya sampai keluar dari supermarket. Yoon Sung yang akan menghampiri Na Na keluar tiba-tiba pintu di supermarket tidak bisa terbuka. Suara motor terdengar dan membuat Yoon Sung panik yang melihat Na Na sendirian di parkiran yang gelap. Ketika motor tersebut mulai mendekat, Yoon Sung melihat bahwa itu adalah ayahnya yang akan mencoba membunuh Na Na. Yoon Sung terperanjat!!.
“Kim Na Na, kenapa? Kenapa?”
“Bukankah kau menyelamatkan aku dua kali? Kau juga merasakan kesakitan seperti ini?”ucap Na Na lirih.
“Jangan berkata apa-apa lagi”
“Apa..kau membenciku?”, air mata Na Na mengalir, “Aku berharap kau mengatakan tidak” Yoon Sung terdiam menahan pedih melihat orang yang dicintainya sekarat.
“Aku selalu ingin mengucapkan terimakasih”
“Kenapa kau menahan peluru untukku?!”teriak Yoon Sung.
“Aku bersyukur bahwa aku yang tertembak..”,kata-kata Na Na terputus saat Na Na kehilangan kesadaran, matanya tertutup, tak bergerak.
“Kim Na Na! Kim Na Na!”panggil Yoon Sung panik. Shik Joong datang dan melihat Yoon Sung yang memeluk Na Na yang bersimbah darah dan tak bergerak, sontak dia pun ikut panik. Shik Joong pun menelepon Soo Hee, dan mereka membawa Na Na segera ke kliniknya. Kim Jong Shik menggebrak meja saat mengetahui Shik Joong dan Na Na berhasil kabur. Dia terkejut saat mendapatkan informasi bahwa City Hunter telah menyelinap ke kediamannya, namun mereka tidak berhasil mengalahkan City Hunter. Soo Hee langsung membukakan pintu saat Yoon Sung tiba sambil membopong Na Na. Soo Hee pun tak lupa untuk menutup kliniknya. Soo Hee segera menyiapkan peralatan yang seadanya untuk membantu Na Na.
Na Na yang tersadar dari pingsannya tersadar kini dia berada di klinik Soo Hee. Yoon Sung berada di sampingnya dengan kecemasan yang luar biasa. “Luka tembakan lagi?”tanya Soo Hee saat melihat luka Na Na sebenarnya, “Dia terlalu benyak kehilangan darah! Tekanan darah dan tedak jantungnya terlalu lemah, kita harus mengirimnya ke rumah sakit segera!”ucap Soo Hee yang sama-sama panik.
Na Na langsung menolaknya, sedangkan Yoon Sung diliputi kebingungan.
“Ini hanya klinik hewan bukan tempat untuk menyelamatkan manusia!”
“Kau tahu pasti apa yang akan terjadi jika aku dikirim ke rumah sakit”ucap Na Na lirih sambil menahan sakit.
Soo Hee mencoba menjelaskan akan sulit menyelamatkan Na Na karena tidak ada persediaan darah di kliniknya!
“Berikan padanya darahku!”ucap Yoon Sung tanpa berfikir panjang. Yoon Sung golongan darah O sehingga merasa mampu mendonorkan darahnya.
“Apa?! Kau juga dalam bahaya!”teriak Soo Hee mengingat Yoon Sung juga baru terluka.
Yoon Sung tetap bersikukuh dia harus menyelamatkan nyawa Na Na.
Soo Hee menghela nafas panjang dan akhirnya luluh. Yoon Sung memberikan darahnya pada Na Na, keduanya terbaring bersampingan. Saling memandang. Soo Hee mendatangi mereka dan mengatakan dia akan mengeluarkan peluru dari tubuh Na Na dan memberinya obat bius.
“Lee Yoon Sung-ssi”ucap Na Na lirih sebelum tertidur.
“Jangan berkata apa-apa lagi, itu hanya akan membuatmu lelah”
“Aku hanya ingin mengatakan jangan terlalu mencemaskan diriku, aku cukup kuat”ucap Na Na lemah.
Kesadaran Na Na berangsur-angsur hilang, Yoon Sung memegang tangan Na Na. Yoon Sung terus menjaga Na Na yang tertidur. Shik Joong pun tertidur tidak jauh dari Yoon Sung. Yoon Sung terus memegang Na Na yang terlihat pucat. Shik Joong terbangun. Dia menyuruh Yoon Sung untuk beristirahat karena Yoon Sung juga kehilangan darah untuk Na Na.
“Dia orang yang bagaimana?”ujar Yoon Sung. “Siapa? Na Na?”ucap Shik Joong bertanya balik sambil menahan kantuk.
“Bagimana bisa tidak punya rasa takut, seperti gadis biasa di luar namun dia tidak mudah menyerah dan tidak peduli pada tubuhnya sendiri?”
“Dia punya karakter yang kuat, maka dari itu dia sanggup hidup sendiri”jelas Shik Joong sambil terpejam.
“Walau tanpa diriku, apa dia bisa hidup dengan baik?”tanya Yoon Sung.
“Hidup harus berjalan terus”
“Aku takut aku tidak bisa melakukannya lagi (jauh dari Na Na)”ucap Yoon Sung pelan. Keesokan harinya, Yoon Sung membawa Na Na ke rumahnya, membawa dengan cara membopongnya. Na Na heran kenapa tidak di bawa ke rumah Na Na? Yoon Sung beralasan Kim Jong Shik pasti tahu rumah Na Na. Yoon Sung jelas mengkhawatirkannya.
Yoon Sung menyuruh Na Na untuk tidak bekerja untuk sementara waktu. Shik Joong berinisiatif untuk menghubungi pihak pengawal Blue House, berpura-pura sebagai paman Na Na dan mengatakan bahwa Na Na sakit. Shik Joong menawarkan Na Na makanan yang disukai Na Na.
“Berikan semuanya, dia menyukai semuanya”sindir Yoon Sung.
“Ya! Kau harus merawat orang sakit lebih baik!”hardik Shik Joong.
“Apa kau tidak tahu, berginilah caraku untuk merawatnya”, Yoon Sung meninggalkan mereka berdua untuk berganti pakaian. Sontak Shik Joong merasa tidak enak bersama Na Na sendirian. Na Na memandang Shik Joong.
“Waktu itu, kenapa kau melakukannya? (merubah kesaksian 10 tahun yang lalu)”tanya Na Na lirih.
Shik Joong dengan tidak enak hati menjelaskan, “Dulu aku di cekal karena judi, dan saat Kim Jong Shik tahu itu dia menggunakan alasan tersebut”. Shik Joong benar-benar takut dipenjara.
“Lantas kenapa kau berbohong?”
Shik Joong benar-benar menyesal, dan berjanji akan menebuskan dengan menangkap Kim Jong Shik.
“Bagaimana kau bisa mengenal Lee Yoon Sung?”, akhirnya Na Na mampu bertanya setelah sempat tertunda.
“Saat di Thailand, dia menyelamatkan nyawaku. Saat dia datang ke Korea Selatan aku memintanya untuk mencarimu”jelas Shik Joong.”Karena aku mencemaskanmu”.
Shik Joong pergi karena ingin membuatkan makanan untuk Na Na. lalu Na Na memikirkan perkataan Shik Joong barusan. Shik Joong menghampiri Yoon Sung sedang melihat rekaman alat pelacaknya dia antara uang Kim Jong Shik.
“Sepertinya uangnya belum dipindahkan”ujar Yoon Sung. Shik Joong masih tidak percaya jika uang 200 milyar won terismpan di kediaman Kim Jong Shik.
Namun berganti rasa kesal saat mengingat Kim Jong Shik mengkorupsi dana sekolah.
“Ya, dia menggunakan dana sekolah untuk kepentingan pribadi”
Shik Joong menganga karena benar-benar tidak habis pikir. Shik Joong pun beralih ingin membaca majalah dan sedikit bersantai, namun saat akan menyalakan lampu, tombol lampu tidak berfungsi karena lampu tidak menyala. Shik Joong bangkit dari tempat duduk, dan mendongak melihat lampu yang di atasnya. Shik Joong melihat benda kecil yang asing diantara lampu. Shik Joong kaget bukan main saat menyadari benda apa itu, sebuah alat penyadap!
Shik Joong berusaha memberitahu Yoon Sung dengan diam-diam, dan menunjuk-nunjuk ke arah lampu. Yoon Sung yang keheranan dan bertanya ada apa langsung di suruh diam oleh Shik Joong. Yoon Sung langsung mengarahkan padangan ke arah yang ditunjuk Shik Joong dan tebelalak kaget saat menyadari selama ini mereka disadap, siapa lagi kalo bukan ulah ayahnya, Jin Pyo. Yoon Sung langsung pergi menemui Jin Pyo.
Sementara itu, di tempat Jin Pyo. Dia dan anak buahnya tahu kalau Kim Na Na telah menghalangi Yoon Sung dari tembakan. Jin Pyo tahu hubungan mereka lebih dari sekedar hubungan yang biasa saja. Yoon Sung tiba di kediaman Jin Pyo, langkahnya tertahan saat mendengar suara Jin Pyo berbicara dengan anak buahnya.
“Aku mengatakan berulang kali jangan jatuh cinta kepada siapapun!”ucap Jin Pyo kepada anak buahnya dan berinisiatif untuk menyingkirkan Na Na dengan tangannya sendiri. Yoon Sung ingin menghambur masuk, dan ditahannya lagi saat Jin Pyo menyebut nama ibunya.
Anak buah Jin Pyo mengatakan sudah mencari ke banyak tempat namun tidak menemukan jejak ibu Yoon Sung.
“Walaupun kau harus mencari diseluruh negeri, aku harus menemukannya sebelum Yoon Sung tahu ibunya menghilang”perintah kepada anak buahnya.
“Tapi memberitahu dia bahwa Yoon Sung sudah meninggal apa tidak keterlaluan? Mengetahui penyakitnya sudah goncangan hebat buat dia, dan terpisah dari keluarganya karena 5 orang itu apa tidak menyedihkan?”
Jin Pyo langsung menghardiknya untuk tidak mengatakan kalimat yang lemah seperti itu. Tanpa ia sadari Yoon Sung mendengar semuanya. “Saat aku mengambil dari ibunya, aku telah melewati batas yang tidak bisa untuk kembali lagi”ucap Jin Pyo. Sedangkan Yoon Sung seakan-akan mendapat hantaman yang berat.
“Bagaimana bisa anda bisa mengatakan kebohongan seperti itu”sergah anak buah Jin Pyo.
Yoon Sung perlahan maju mendatangi Jin Pyo.
“Kenapa?”tanya Yoon Sung lirih, matanya berkaca-kaca, “Kenapa kau lakukan itu?”
“Karena ini takdir kita!”ujar Jin Pyo dingin, “Karena hanya aku yang kembali selamat dari Nampo, dan kau keturunan Mu Yeol”
Yoon Sung memandang tajam Jin Pyo yang melanjutkan jika dulu dia tidak mengambil Yoon Sung, mungkin Kim Yoon Sung sudah menjalani kehidupan sebagaimana orang normal lainnya. Namun setiap Jin Pyo melihat Yoon Sung dia teringat akan Mu Yeol yang tewas secara tragis, dan mengingatkan dia akan dendamnnya.
Kemarahan Yoon Sung tak tertahankan, dia melempar barang Jin Pyo yang berada di meja Jin Pyo.
“Kau berani mengambil seorang anak dari tangan ibunya, dan bilang ini demi balas dendam?! Kau telah menghancurkan hidupku!”teriak Yoon Sung. “Aku tidak ingin hidup seperti ini!! Walaupun mati aku tidak akan memaafkan dirimu!”
“Masih ada hal yang harus kita lakukan”balas Jin Pyo tanpa peduli perasaan Yoon Sung.
“Aku akan balas dendam dengan caraku sendiri!”
Kini genderang perang pun berkobar diantara mereka. Yoon Sung pun mengancam Jin Pyo untuk tidak menyentuh Jong Shik, Na Na dan ibunya kalau tidak Jin Pyo akan berhadapan langsung dengan dirinya. Yoon Sung kembali ke rumahnya, namun tidak jadi masuk dan terduduk lemas didepan pintu memikirkan kembali saat-saat bertemu dengan ibunya untuk pertama kalinya. Saat dia mengetahui ibunya yang terkena penyakit leukemia. Yoon Sung sedih luar biasa. Na Na bersiap utnuk kembali ke rumahnya, dab berpapasan dengan Yoon Sung. Na Na mengutarakan niatnya untuk pergi.
“Aku harap kau tidak berhenti bekerja dari Blue House karena diriku, aku tahu kau suka bekerja di sana. Kali ini aku benar-benar akan menghilang dari hidupnya”ucap Na Na parau dan berjanji tidak akan mengenal Yoon Sung lagi. Kini Na Na sudah melunasi hutangnya karena pernah ditolong Yoon Sung. Yoon Sung langsung menahan tangan Na Na saat hendak akan pergi. Yoon Sung yang sedang bersedih tidak sanggup untuk kehilangan Na Na lagi.
“Aku mohon jangan pergi”
Na Na tetap berjalan pergi, Yoon Sung berbalik dan memeluk Na Na dari belakang. Na Na benar-benar tidak menyangkanya, dia berkaca-kaca menahan tangis. Setelah kejadian tadi, Jin Pyo benar-benar frustasi kini Yoon Sung mengetahui kebenarannya. Namun tetap diteguhkannya akan dendam Jin Pyo. Dan dia pun mengingat kembali saat sahabatnya tewas di dinginnya lautan sambil mengenggam kalung prajurit.
“Siapapun yang mengalangi balas dendamku, aku akan membunuh mereka semua! Walaupun itu Yoon Sung”. Kim Jong Shik masuk ke dalam ruangannya yang berisikan uang 200 milyar won.
"Jika City Hunter masuk ke ruangan ini, harusnya dia juga melihat uang ini juga. sangat mengkhawatirkan",Kim Jong Shik memanggil anak buahnya.
Anak buah Kim Yong Shik masuk.
"Apakah kau mengingat orang yang masuk kemari waktu itu?"tanya Kim Jong Shik
"Aku mengingatnya dengan sangat jelas"ujar Mark anak buah Kim Jong Shik
"Kim Na Na dan Bi Man Deok, coba cari mereka lagi"ujar Kim Jong Shik
"Sekarang, kita tidak tahu benar keberadaan Bi Man Deok"ujar Mark
"Kim Na Na, dia adalah pengawal di Blue House"lanjut Mark
"Apa? Pengawal Blue House?",Kim Jong Shik terkejut. Kim Na Na yang sedang berada di rumah Yoon Sung, mencoba melihat luka tembaknya yang masih basah dan tertutupi perban.
"Kita harus mengganti perbannya jika kau tidak ingin itu meningalkan bekas"ujar Yoon Sung menghampiri Na Na dan membantunya mengganti perban.
"Bagaimana kau tahu caranya?"tanya Na Na
"Aku belajar. karena aku harus bertahan hidup"ujar Yoon Sung
"Lalu bagaimana kau hidup? Setelah kau kemari selain Bi Man Deok apa kau memiliki teman lain?"tanya Na Na
"Tentu saja aku punya. Seorang anak yang terlihat sepertimu"ujar Yoon Sung
"Benarkah?"tanya Na Na
"Dia sangat kuat, makannya sangat banyak dan yang paling penting dia sangat senang ketika aku menyentuhnya"canda Yoon Sung
"Uh, sulit dipercaya. Aku memang makan sangat banyak dan kuat tapi aku tidak suka skinship"ujar Na Na
"Tentu saja kecuali dalam keadaan ini"ujar Na Na. Yoon Sung tertawa mendengarnya. Na Na lalu bertanya tentang ibu Yoon Sung. Yoon Sung menjawab kalau sampai detik ini dia belum berhasil menemukan ibunya.
"Jika suatu hari kau melakukan tindakan ini lagi, kau akan mati ditanganku sendiri"ujar Yoon Sung
"Apa itu yang harus kau katakan pada orang yang sudah menyelamatkan hidupmu?"tanya Na Na kesal.
Yoon Sung berkata pada Na Na untuk tetap tinggal di rumahnya, karena kemungkinan Kim Jong Shik mencari Na Na dan Bi Man Deok.
Na Na mengatakan kalau dia mendengar dari Bi Man Deok kalau Kim Jong Shik menyembunyikan uang sebanyak dua ratus milyar won di dalam rumahnya. Na Na meminta pada Yoon Sung agar dia bisa ikut membantu Yoon Sung untuk balas dendam pada Kim Jong Shik. Na Na menghampiri Yoon Sung yang sedang berada di ruang kerjanya.
"Aigoo, sangat susah mencoba mandi dengan satu tangan"ujar Yoon Sung
"Apa yang sedang kau lakukan?"tanya Na Na
"Apa ini laporan keuangan milik Yayasan Myeong Mun?"tanya Na Na lagi.
Na Na mengajukan diri untuk membantu Yoon Sung. Na Na berkata kalau dia akan berusaha membantu Yoon Sung untuk mencari ibunya. Karena Na Na terus mendesak, Yoon Sung akhirnya mengijinkan Na Na untuk membantunya. Shin Eun Ah dan Go Ki Joon sedang minum kopi bersama. Eun Ah menanyakan pada Ki Joon penyebab dari keluarnya Yoon Sung. Shin Eun Ah berkata pada Ki Joon kalau bisa saja ada hubungan antara Yoon Sung dan Na Na, tapi Ki Joon menyangkalnya dan berkata kalu Lee Yoon Sung memiliki standar yang tinggi. Shin Eun Ah malah menduga kalau Yoon Sung sebenarnya menyukainya. Ki Joon yang mendengarnya cemburu. Tiba-tiba atasan Ki Joon datang dan mengajak Ki Joon untuk mengunjungi rumah Yoon Sung. Atasan Ki Joon, Ki Joon dan Eun Ah mengunjungi rumah Yoon Sung dan ternganga melihat rumah Yoon Sung. Mereka memencet bel dan Yoon Sung menjawabnya.
Yoon Sung terkejut melihat kehadiran mereka dan menyuruh Na Na untuk sembunyi dan Shik Joong untuk berakting biasa. Atasan Ki Joon, Ki Joon dan Eun Ah masih ternganga melihat rumah Yoon Sung.
"Ada apa kalian kemari?"tanya Yoon Sung
Atasan Ki Joon masih mencoba untuk membujuk Lee Yoon Sung untuk kembali bekerja di Blue House. Tapi Yoon Sung tetap tidak merubah keputusannya. Shik Joong menghampiri mereka dengan membawa buah-buahan yang sudah dipotong. Ketika dia melihat Shin Eun Ah, Shik Joong benar-benar menyukai Shin Eun Ah.
"Dr. Lee aku mohon kembalilah. Jika Na Na tidak kembali maka aku akan menjadi instruktur mu"ujar Shin Eun Ah.
"Hey, lalu aku akan berlatih dengan siapa?"tanya Ki Joon sebal. Shin Eun Ah memuji rumah Lee Yoon Sung dan meminta ijin untuk melihat-lihat rumahnya. Belum sempat Yoon Sung mencegah, Eun Ah sudah pergi terlebih dahulu. Akhirnya Yoon Sung mengejarnya. Shin Eun Ah masuk ke dalam ruangan tempat Na Na juga berada. Dia mengajak Eun Ah untuk keluar dan melihat kamar mandi Yoon Sung yang dikatakan Yoon Sung sebagai tempat terbaik di rumahnya. Yoon Sung meninggalkan Na Na sambil tersenyum dan berkedip genit pada Na Na. Na Na sebal melihat kelakuan Eun Ah yang genit menurutnya. Shik Joong memberikan bekal makanan pada teman-teman kerja Yoon Sung. Shik Joong memberikan bungkusan makanan yang paling besar kepada Shin Eun Ah. Ki Joon yang melihatnya menjadi cemburu. Shik Joong berkata kalau dia akan berusaha membujuk Yoon Sung agar mau kembali ke pekerjaannya di Blue House. Di rumahnya Jin Pyo menerima laporan dari anak buahnya tentang dana yang disembunyikan oleh Kim Jong Shik.
"Uang 200 milyar won yang disembunyikan oleh Kim Jong Shik, kau katakan bahwa Yoon Sung telah menaruh pelacaknya?"ujar Jin Pyo
"Kita akan mendapatkannya ketika mereka akan memindahkannya"ujar Jin Pyo lagi.
"Mengapa kita harus mendapatkan uang tersebut? Bukankah kita melakukan ini bukan untuk uang?"tanya anak buah Jin Pyo.
Jin Pyo merencanakan untuk mengirim uang yang telah dicuri oleh Kim Jong Shik yang tidak lain adalah ayah dari jaksa Kim Young Jooo kepada jaksa Young Jooo sendiri. Jin Pyo menambahkan jika Young Jooo pasti akan menutupi semua tindakan yang ayahnya lakukan. Di rumah Yoon Sung, Na Na, dan Shik Joong berkumpul dan menyusun strategi.
"Ayahku pasti sudah tahu tentang keberadaan uang 200 milyar won ini. Dia tidak akan berdiam diri dan ini akan menjadi suatu masalah"ujar Yoon Sung
"Yoon Sung, apa kau dan ketua akan terus seperti ini?"tanya Shik Joong.
"Seperti apa ayah Lee Yoon Sung itu? Mengapa tidak tinggal bersama dengan bibi? Apakah dia tahu kalau kau adalah City Hunter?"selidik Na Na. Yoon Sung dan Shik Joong hanya terdiam mendengar pertanyaan Na Na. Na Na yang tidak mendapatkan jawaban menjadi curiga. "Ya dia tahu. Tapi akhir-akhir ini terjadi sedikit perselisihan pendapat dan ini sedikit melelahkan"jawab Shik Joong.
"Apakah orang yang membunuh Lee Kyung Wan di rumah sakit adalah ayahmu?"tanya Na Na
Yoon Sung hanya terdiam. Na Na dapat menyimpulkan sendiri dari diamnya Yoon Sung. Na Na terkejut.
"Yoon Sung, jadi uang tersebut tidak akan ditransfer bukan?"ujar Shik Joong mengalihkan perhatian.
"Seharusnya akan ada beberapa tindakan yang dilakukan besok. Sebelum itu terjadi kita harus mengamati gerak-gerik dari Kim Jong Shik"ujar Yoon Sung
"Memasang penyadap ini tidak akan mudah"ujar Shik Joong Di kampus, hampir seluruh mahasiswa melakukan unjuk rasa agar biaya pendidikan tidak menjadi terlalu mahal. Kim Jong Shik datang menghampiri para unjuk rasa dan berakting menyatakan kalau dia akan melakukan hal yang terbaik yang dia bisa.
"Tolong hentikan demonstrasi ini"ujar Kim Jong Shik
"Tidak, kami menghargai usahamu ketua tapi pemerintah tidak menanggapi. Ini sangat menyedihkan. Pertama kita harus mendapatkan pemerintah untuk membuat janji lebih dahulu"ujar ketua demonstran
"Jika itu yang kalian inginkan, aku tidak bisa menghentikannya. Lakukanlah dan jaga kesehatan kalian"ujar Kim Jong Shik sambil meninggalkan tempat demonstrasi.
Setelah meninggalkan tempat demonstrasi, Kim Jong Shik berbicara pada anak buahnya.
"Bersekolah di universitas terbaik di Korea dan belum-belum mereka sudah mengeluhkan biaya kuliah yang mahal? Walaupun Mereka semua tidak mau lagi sekolah di sini masih banyak orang yang mengantri untuk mendaftar ke universitas ini. Dalam kasus ini, masyarakat kita dikendalikan oleh yang kaya dan berkuasa"ujar Kim Jong Shik senang. "Jangan katakan kalau ketua kita ini sakit jiwa"ujar salah satu petugas.
"Bagaimana bisa dia menelpon kita setiap hari? Hari ini dia berkata kalau telponnya disadap. Besok dia akan berkata kalau ada kamera tersembunyi yang mengawasinya"lanjut petugas tersebut membicaraka Kim Jong Shik dengan jengkel.
"Pasti ada seseorang yang sedang mencoba mengawasinya"ujar petugas satunya.
"Benar akhirnya kita tetap akan mendapatkan uang lebih"ujar petugas tersebut.
Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka didengar oleh Yoon Sung.
"Dia benar-benar mempersiapkan segalanya"gumam Yoon Sung Kim Jong Shik yang berada di kantornya menemukan kabel telepon yang copot.
"Siapa yang mencopot kabel telepon ini?"ujar Kim Jong Shik
"Aku sudah mengatakan padamu sebelumnya bahwa seorang pelayan ceroboh makanya dia melakukan itu"ujar sekretaris Kim anak buah Kim Jong Shik
"Bodoh, pecat dia segera"bentak Kim Jong Shik marah.
Kim Jong Shik segera menyuruh petugas yang disuruhnya untuk memeriksa ruangannya untuk lebih hati-hati dan tidak ceroboh. Kim Jong Shik merasakan sakit pada giginya dan menyuruh sekretarisnya untuk membuat janji dengan dokter gigi. "Aku dari U-City Dental Equipment company, aku membawa dua buah gigi palsu dan alatnya"ujar Yoon Sung menyamar menjadi kurir pengantar gigi palsu yang akan digunakan oleh Kim Jong Shik. Ketika Yoon Sung akan pergi dia berpapasan dengan Kim Jong Shik, dengan sopan Yoon Sung menyuruh Kim Jong Shik untuk berjalan lebih dahulu. Yoon Sung melihat kepergian Kim Jong Shik sambil tersenyum licik. Di dalam ruang dokter gigi Kim Jong Shik diberikan gigi palsu yang tadi diantar oleh Yoon Sung yang sudah diberikan penyadap pada gigi palsu tersebut. Kim Jong Shik memuji dokter gigi tersebut atas kerjanya yang bagus. Sekretaris Kim Jong shik memberitahu bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dan ingin menyumbangkan uangnya untuk membantu dan pendidikan dan orang tersebut ingin bertemu Kim Jong Shik secara pribadi. Kim Jong Shik sedikit terkejut. Di sebuah tempat, Lee Kyung Hee meminta ijin kepada salah satu biksuni (ini tempat vihara mungkin..soalnya ada biksu nya..) untuk keluar sebentar karena ada urusan yang harus diselesaikan di Seoul. Biksuni berkata agar Lee Kyung Hee segera pulang karena kesehatannya saat ini sedang tidak baik. Di kantor jaksa Young Jooo menyuruh Jang Pil Jae untuk mencari Lee kyung Hee yang menghilang. Jang Pil Jae mengatakan kalau mencari Lee Kyun Hee akan sangat sulit kerana Lee Kyung Hee tidak memiliki saudara atau siapapun yang daat di hubungi.
Jaksa Young Jooo berkata kalau Lee Kyung Hee pernah mengatakan kalau suaminya pernah menjadi pengawal presiden. Jaksa Young Jooo akhirnya mencari data-data dari Park Mu Yeol, tapi tidak satu dokumenpun ditemukan oleh jaksa Young Jooo. Di perjalanan Yoon Sung mendapatkan pesan dari Kim Na Na agar Yoon Sung mampir ke klinik milik Soo Hee untuk mengambil pakaiannya yang tertinggal. Ketika sampai di klinik milik Soo Hee Yoon Sung mendapati orang kepercayaan Kim Jong Shik yang sedang mencari Kim Na Na. Yoon Sung akhirnya pergi dari klinik Soo Hee dan membelikan Na Na pakain baru.
"Pakaian seperti apa yang kau cari?"tanya salah satu pelayan.
"Yang penting nyaman dipakai"ujar Yoon Sung
Yoon Sung akhirnya mengambil beberapa pakaian wanita dan membuat pelayan tersebut kebingungan karena dia beranggapan kalau Yoon Sung mencari pakaian pria tapi malah mengambil pakaian wanita. Di rumah Yoon Sung, Na Na kaget melihat banyaknya baju yang dibelikan Yoon Sung untuknya.
"Bagaimana aku bisa menggunakan pakaian seperti ini di rumah"tanya Na Na
"Aku tidak tahu, tinggal pakai saja"ucap Yoon Sung santai,
Na Na bertanya pada Yoon Sung kenapa ia tidak mengambil bajunya yang ada di klinik milik Soo Hee. Yoon Sung menjawab kalau orang-orang Kim Jong Shik mulai mencarinya di klinik Soo Hee.
"Pakailah itu. Hey, aku spesial memilihkan baju itu untukkmu agar dapat menutupi luka tembakmu"ujar Yoon Sung
"Yoon Sung kalau kau seperti ini kau mirip sekali dengan my long legs ajushiku. Oh ya, kau tahu kalau sebenarnya dia adalah jaksa Kim Young Joo, aku baru mengetahuinya. Uh, aku sangat terkejut mengetahuinya. Jika kita memberitahunya tentang ini apakah dia kan membantu kita?"tanya Na Na
"Aish, bagaimana kita bisa memberitahunya kalau sekarang saja dia sedang melacakku. Kau bukan Kim Na Na tapi beruang Na Na"ucap Yoon Sung kesal.
"Bagaimana kau bisa membantu kalau kau saja tidak bisa memberikan pendapat yang bagus?"ujar Yoon Sung
"Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan"ujar Na Na Shik Joong datang menghampiri mereka berdua sambil membawa sesuatu.
"Yoon Sung, apakah kau menggunakan ini? Ini bukan sabun tapi sampo? Na Na apakah kau ingin menggunakan ini?"tanya Shik Joong
"Aku sebenarnya ingin menggunakannya karena bahuku cedera aku tidak bisa mencuci rambutku?"ujar Na Na
"Lalu aku akan membantumu untuk mencuci rambutmu, ayo"ajak Shik Joong
"Paman kenapa kau membantunya untuk mencuci rambut?"bentak Yoon Sung tiba-tiba.
"Lalu kau yang akan membantunya mencuci rambutnya?"ujar Shik Joong kaget.
"Iya, aku akan melakukannya. Berikan padaku"ujar Yoon Sung
"Lalu kenapa kau berteriak padaku, membuatku takut saja”ujar Shik Joong.
Na Na yang melihat kelakuan keduanya hanya tersenyum. Yoon Sung membantu Na Na untuk mencuci rambutnya.
"Ini benar-benar. Setelah lama hidup aku belum pernah sama sekali melakukan ini"ujar Yoon Sung tersenyum.
"Cuci bagian ini juga"ujar Na Na menunjukkan bagian rambutnya yang belum terkena sabun.
Kim Na Na menggoda Yoon Sung dengan memberikan busa sampo ke Yoon Sung, Yoon Sung yang tidak terima membalas Na Na. Mereka main sabun dengan senang. (Hahaha!!) Yoon Sung sedang berada di ruang kerjanya, lalu Kim Na Na menghampirinya.
"Aku dengar kau memasang alat pendengar rahasia ke Kim Jong Shik?"tanya Na Na
"Ya, aku memasangnya di dalam tubuhnya"ujar Kim Jong Shik.
"Aku juga ingin mendengarkan"ujar Na Na mendekat. Di kantor Kim Jong Shik, orang yang ingin memberikan bantuan dana pendidikan adalah Lee Kyung Hee. Lee Kyung Hee menyerahkan tabungannya tapi dengan syarat dia tidak ingin namanya disebut. Kim Jong Shik kaget mengetahui bahwa dana yang diberikan Lee Kyung Hee sebanyak satu milyar won.
Yoon Sung yang mendengarkan itu di rumah sangat kaget mengetahui bahwa orang yang menemui Kim Jong Shik adalah ibunya, Yoon Sung segera pergi menyusulnya dan Kim Na Na heran apa yang terjadi dengan Yoon Sung yang tiba-tiba pergi begitu saja. Setelah kepergian ibu Yoon Sung, Kim Jong Shik tersenyum dan memasukan buku tabungan Lee Kyung Hee ke dalam kantong jasnya. Dia segera mengambil uang dari brankasnya. Sekretaris Kim Jong Shik menghampiri Kim Jong Shik.
"Dia sudah pergi. Dana pendidikan yang disumbangkan oleh seorang yang tidak ingin disebut namanya (Anonim) tidak perlu dilaporakan oleh departemen keuangankan?"ujar sekertaris Kim Jong Shik, Kim Jong Shik melemparinya beberapa gepok uang. Yoon Sung mencari Lee Kyung Hee tapi mereka tidak bertemu walaupun berpapasan mereka saling tidak mengetahui. Lee Yoon Sung pulang ke rumah dengan sedih. Na Na dan Shik Joong yang menunggunya bertanya apakah Yoon Sung berhasil menemukan ibunya. Yoon Sung menjawab kalau dia tidak menemukan ibunya. Shik Joong menanangkan Yoon Sung. Yoon Sung meninggalkan Na Na dan Shik Joon sendiri.
"Kita akan menangkap Kim Jong Shik dan mendapatkan 200 miliyar won tersebut. Aku tinggal dulu"ujar Yoon Sung
"Aku dapat melihat kehilangannya"ujar Kim Na Na
"Walaupun dia tidak pernah mengatakannya, dia sangat menyayangi ibunya. Ketika wanita yang membesarkannya meninggal, Muong Surin, dia hampir menjadi gila"ujar Shik Joong.
"Dapatkah kau memberitahuku apa yang terjadi?"tanya Na Na
"Maaf aku tidak bisa memberitahumu. Biar dia saja yang memberitahumu"ujar Shik Joong Kim Jong Shik bersama istrinya berbelanja dengan menggunakan uang cash. Yoon Sung yang mengawasinya pura-pura berbelanja juga dan meminta ijin kepada pelayan untuk mengambil beberapa gambar. Yoon Sung mengambil gambar tepat pada Kim Jong Shik.
Kim Jong Shik mengatakan pada anak buahnya untuk menyiapkan kontainer untuknya.
Yoon Sung yang mendengar perkataan Kim Jong Shik segera berfikir untuk apa kontainer tersebut digunakan. Di kantor, jaksa Young Jooo sedang meneliti tentang dana pendidikan yang hilang sebanyak 200 milyar won. Dia heran kemana uang tersebut. Dia lalu menduga bahwa ayahnya yang telah mengambilnya. Young Jooo segera pergi.
Kim Jong Shik mengemasi uangnya ke dalam kardus, jaksa Young Jooo masuk ke ruangan ayahnya dan terkejut melihat apa yan sedang dilakukan oleh ayahnya.
"Ayah, ada apa ini?"tanya Young Joo sambil melihat kardus-kardus yang berisikan uang.
"Bukankah kau berkata padaku kalau kau tidak terkait dengan kasus korupsi?"ujar Young Joo
"Apakah ini uang pendidikan sebanyak 200 milyar won?"tanya Young Joo lagi.
Kim Jong Shik tidak berkata apapun. Young Joo meminta ayahnya untuk mengembalika uang tersebut. Tapi Kim Jong Shik tidak mau. Young Joo berkata kalau dia tidak akan membantu ayahnya lagi. Di ruang kerja Yoon Sung sedang mendengarkan pembicaraan antata Young Joo dan Kim Jong Shik, Na Na datang mengahampiri dan memberikan kopi untuk Yoon Sung. Na Na mencoba mengambil headset milik Yoon Sung untuk mendengarkan percakapan Kim Jong Shik. Tapi Yoon Sung menolak dan menyuruh Na Na untuk pergi istirahat.
Mendengar percakapan Kim Jong Shik dan Young Joo.
"Ini adalah awal kesengsaranmu dan aku akan melihatnya"ujar Yoon Sung. "Besok adalah harinya" Yoon Sung, Na Na dan Shik Joong sedang mengamati kontainer yang mengangkut uang 200 milyar.
"Di dalam kontainer itu berisi uang"ujar Yoon Sung
"Apa yang kita lakukan setelah mendaptkan uang tersebut?"tanya Na Na
"Kita akan mengembalikan uang tersebut pada orang tua dan murid-murid"ujar Yoon Sung
"Jika kita dapat membawa uangnya, ayahku akan datang kepadaku untuk mengambilnya. Tidak peduli apapun kita harus melindunginya"ujar Yoon Sung Mereka mengikutinya dan memasukkan gas yang dapat membuat orang tidak sadarkan diri ke masing-masing mobil yang mengikutinya. Ketika bagian Shik Joong, dia tidak berhasil melakukannya. Dia dikejar oleh anak buah Kim Jong Shik, Na Na dengan sigap menghajar orang yang mengajar Shik Joong. Shik Joong yang melihat Na Na benar-benar terkesan. Yoon Sung yang melihatnya hanya tersenyum.
Yoon Sung, Na Na dan Shik Joong membuka kontainer tersebut dan melihat isinya uang. Mereka semua terutama Na Na dan Shik Joong terbelalak tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Yoon Sung membawa kontainer tersebut. Benar saja dugaan Yoon Sung. Jin Pyo dan anak buahnya mengikuti Yoon Sung dan berusaha menghentikan laju kendaraan Yoon Sung. Yoon Sung segera menghubungi Shik Joong yang mengendarai mobil bersama Na Na untuk menghalau Jin Pyo dan anak buahnya. Shik Joong berhasil menghalau mobil Jin Pyo dan membuatnya kehilangan Yoon Sung. Ji Pyo berusaha untuk terus mengejar Yoon Sung dan mereka berhenti dan menghalau kontainer yang dikendarai Yoon Sung. Yoon Sung turun.
"Aku harus mengambil uang tersebut"ujar Jin Pyo
"Apa yang akan kau lakukan dengan uang ini?"tanya Yoon Sung
"Aku akan menggunakan uang ini untuk menghabisi jaksa Young Joo"ucap Jin Pyo
"Aku berencana mengembalikan uang ini kepaa pemilik seharusnya,lalu melanjutkan balas dendam ke Kim Jong Shik"ujar Yoon Sung
"Apa kau akan melawanku hingga akhir?"ujar Jin Pyo mulai marah
"Aku memperingatkanmu"ujar Yoon Sung Jin Pyo lalu mengambil alih kontainer yang telah dikendarai Yoon Sung dan pergi. Mereka berhenti di sebuah terowongan dan terkejut kalau ternyata mereka telah ditipu oleh Yoon Sung dan kawanannya.
"Dia berani membohongiku"gumam Jin Pyo marah Di ruang kerja Kim Jong Shik, dia mendapat kabar dari anak buahnya bahwa kontainer yang mengangkut bukunya hilang di curi. Kim Jong Shik kaget marah mendengarnya.
"Kau pikir semua itu buku?"bentak Kim Jong Shik marah.
(Berarti anak buah Kim Jong Shik gak tahu dong kalau itu semua isinya uang.!??) Di kontainer sebenarnya, Shik Joong mengganti plat dari kontainer tersebut. Lalu masuk ke dalam kontainer tersebut. Shik Joong yang melihat banyak uang di dalam tidak percaya dan berusaha duduk di atasnya dan menghamburkan uang tersebut ke udara. Na Na dan Yoon Sung yang melihatnya tersenyum. Yoon Sung and the gank, membagi uang tersebut menjadi satu kardus kecil untuk diberikan kepada mereka yang seharusnya mendapatkannya. Banyak siswa yang mendapatkan uang tersebut, di dalamnya terdapat surat dari City Hunter,
--Untuk membantu meringankan biaya pendidikan. Ketua Kim Jong Shik telah menggelapkan uang ini dan sekarang aku mengembalikannya pada kalian-- City Hunter
Ketika semua siswa mulai bicara tentang uang yang diberikan oleh City Hunter, seorang mahasiswa perempuan menelpon ibunya dan bertanya apakah sudah ada kiriman dari City Hunter untukknya. Gadis itu adalah mahasiswa yang ditemui oleh Yoon Sung ketika sedang mengantar Da Hye berkeliling universitas yang sedang memperlakukan ibu kantinnya dengan semena-mena. Shik Joong menyuruh Yoon Sung dan Na Na berbelanja. Shik Joong akan memasak banyak makanan untuk merayakan keberhasilan rencana mereka.
"Aku suka ayam goreng, ayam ayam ayo kita beli"ujar Na Na
"Kau benar-benar penyuka ayam sejati"ujar Yoon Sung tertawa. Yoon Sung dan Na Na berdua pergi ke supermarket membeli banyak makanan. Ketika sampai di sebuah keranjang wortel Na Na berhenti dan mengambilnya.
"Apa kau akan mengambil itu?"tanya Yoon Sung melihat Na Na mengambil wortel.
"Ya, rasanya enak jika dicampur dengan sayuran lain"ujar Na Na
"Jangan ambil itu. Aku tidak suka",sambil melempar wortel kembali ke keranjangnya.
"Selain daging kau juga harus banyak makan sayuran untuk memenuhi vitamin yang dibutuhkan tubuhmu seperti vitamin ABCDEFG"ujar Na Na
Tapi Yoon Sung tetap menolaknya. Akhirnya Na Na mengambil tomat. Ketika berada di keranjang tomat ada pelayan yang menyuuh Na Na merasakan tomat yang telah dipotong.
"Pasangan pengantin harus mencoba ini"ujar pelayan tersebut.
"Ah, kami bukan"ujar Na Na malu.
Ketika mereka akan pulang, tomat yang berada di keranjang Yoon Sung jatuh berceceran. Na Na mengambilnya sampai keluar dari supermarket. Yoon Sung yang akan menghampiri Na Na keluar tiba-tiba pintu di supermarket tidak bisa terbuka. Suara motor terdengar dan membuat Yoon Sung panik yang melihat Na Na sendirian di parkiran yang gelap. Ketika motor tersebut mulai mendekat, Yoon Sung melihat bahwa itu adalah ayahnya yang akan mencoba membunuh Na Na. Yoon Sung terperanjat!!.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !